Wednesday, May 30, 2012

Crazy Bird Story

Tahun 2250 bumi sepenuhnya dihuni spesies burung yang dapat berbicara, berpikir dan bertingkah laku seperti manusia. Tidak ada yang tahu sejak kapan manusia menghilang dari muka bumi. Spesies burung-burung cerdas yang memiliki teknologi canggih itu percaya merekalah penghuni pertama di bumi dan satu-satunya.
Di Kota Menara Emas yang sangat padat tinggalah Chickie bersama keluarganya. Chickie burung yang sangat biasa dan pemalu. Di sekolahnya ia hanya punya satu sahabat bernama Minky. Berbeda dengan dirinya, Minky sangat pintar bergaul dan selalu terlihat bersemangat. Ia juga sangat baik sampai mau berteman dengan burung yang dimusuhi Geng Elvis-penguasa di sekolah- pada hari pertamanya bersekolah.
Geng Elvis terdiri dari Elvis sebagai ketua, Naughty, Hendrick, Stickman, dan Sanji. Mereka berlima selalu menindas Chickie di sekolah ataupun di luar sekolah. Minky yang selalu membela Chickie juga tidak lolos dari gangguan mereka. Mungkin karena itu juga Chickie tidak mempunyai teman di sekolahnya. Semua burung-burung di sekolahnya terlalu takut mengajaknya bicara bahkan hanya berada di dekatnya dalam jarak beberapa senti. Mereka takut menjadi target Geng Elvis selanjutnya.
Sampai suatu hari datang murid pindahan baru bernama Pirate yang sangat kuat. Hanya seorang diri, Pirate dapat merobohkan Geng Elvis. Walaupun kuat Pirate memiliki sifat yang ramah sekaligus cerewet. Ia senang membicarakan tentang makhluk asing dan betapa kuatnya mereka. Pirate menduga mungkin nenek moyangnya berasal dari planet lain karena itu ia terlahir sangat kuat. Hanya Chickie dan Minky yang menggangap cerita Pirate keren. Mereka bertiga pun menjadi teman baik dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama. Sejak berteman dengan Pirate, Geng Elvis tidak berani menindas Chickie dan Minky secara terang-terangan lagi.
Ketika dalam perjalanan pulang sekolah, Chickie, Minky, dan Pirate mendengar suara orang berkelahi. Pirate langsung menghampiri asal suara itu. Rupanya Geng Elvis sedang menindas burung lain.
"Itu Edward!" seru Minky. Edward adalah murid paling pintar di sekolah mereka. Nilai-nilainya selalu berada di peringkat pertama dari semua murid. Tapi ia bukan murid populer jadi tidak banyak yang mengenal wajahnya.

Ketika melihat Pirate, Geng Elvis dengan segan pergi meninggalkan Edward seraya mengancam Pirate. "Aku pasti akan membalas perbuatanmu, Pirate. Lihat saja nanti." kata Elvis berang.

Setelah Geng Elvis pergi, Chickie, Minky, dan Pirate menghampiri Edward yang terduduk lemas bersandar pada tembok. Isi tasnya berhamburan di jalan.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Minky seraya memegang pundak Edward. Dengan kasar Edward menampik sayap Minky. "Jangan sentuh aku! Ini semua gara-gara kalian." Chickie, Minky dan Pirate memandang Edward tidak mengerti. "Karena tidak bisa menindas kalian, mereka menjadikanku penggantinya."
Chickie dan Minky saling berpandangan. Ekspresi mereka menyiratkan perasaan bersalah. Pirate cepat-cepat menghibur Edward. Ia menawarkan Edward untuk bergabung dengan kelompok mereka agar Geng Elvis tidak berani mengganggunya lagi. Tapi dengan angkuh Edward menolak.
"Apa ini?" tanya Chickie seraya memperhatikan judul-judul buku yang berserakan di dekat kakinya. Semua judul-judul di buku itu berkaitan dengan alien atau makhluk asing.

"Waahh jadi kau juga tertarik dengan makhluk asing?!" seru Pirate bersemangat. Wajah Edward memerah malu. Ia menubruk Chickie hingga jatuh dan cepat-cepat membereskan buku-bukunya.

"Lihat bukan aku saja yang percaya mereka ada." kata Pirate lagi dengan mengebu-gebu.

Edward tiba-tiba menghentikan sayapnya di udara dan menoleh ke arah Pirate. "Kau juga percaya?" Setelah mengetahui Pirate juga percaya pada makhluk asing, Edward menjadi lebih ramah pada Chickie dan kawan-kawan. Ia bahkan mengundang Chickie dan kawan-kawan ke rumahnya nanti malam untuk melihat hasil penelitiannya selama ini terhadap makhluk asing.
Jam delapan malam, Chickie dan Minky tiba terlebih dahulu di Rumah Edward yang besar. Pirate menyusul kemudian bersama teman baiknya yang bernama Robin. Setelah Pirate memperkenalkan Robin pada yang lain, Edward membawa mereka berempat ke kamarnya. Chickie dan kawan-kawan dibuat terkagum-kagum dengan isi kamar Edward. Di balik Lemari besar yang menempel di dinding terdapat laboratorium rahasia Edward. Dengan bangga Edward menjelaskan satu-persatu barang penemuannya di dalam laboratorium. Salah satunya detektor makhluk asing. Detektor ini tidak hanya dapat medeteksi makhluk asing yang mendekati bumi tetapi juga dapat digunakan sebagai alat perekam gambar dan suara. Bentuknya kecil dan dapat dibawa kemana-mana. Ketika semua mata terpana mendengar penjelasan Edward, tiba-tiba terdengar suara bip bip dari detektor. Garis-garis merah berlomba-lomba naik turun di layarnya.
Mata Edward membelalak lebar. Secepat kilat ia langsung berlari ke sudut ruangan dan menekan tombol merah yang tersembunyi di balik meja. Sebuah pintu tingkap menjeblak dari langit-langit laboratorium. Edward bergegas terbang keatas disusul Chickie dan kawan-kawan dengan tampang bingung. Chickie dan lainnya mengeluarkan suara, "wah!" Berkali-kali ketika sampai di ruangan rahasia Edward lainnya. Jika di bawah seperti laboratorium bawah tanah yang tersembunyi maka di atas seperti planetarium yang dibangun di tengah luar angkasa. Semua dinding dan atapnya terbuat dari kaca. Sejauh mata memandang hanya melihat langit malam yang ditaburi bintang-bintang. Atapnya yang berbentuk kubah membuka ketika Edward menekan tombol yang lain.
Edward menghampiri sebuah teropong bintang yang tingginya tiga kali dari tubuhnya. Dari teropong bintang itu ia melihat sebuah titik cahaya dari kejauhan datang mendekat menghampiri bumi.
"Ada yang datang!" seru Edward. Chickie dan kawan-kawan berebut ingin melihat apa yang dilihat Edward. Lalu tiba-tiba selintas cahaya membelah langit malam di depan Chickie dan kawan-kawan. Cepat-cepat Chickie dan yang lainnya keluar dari rumah mengejar cahaya tersebut.

"Cahaya itu menghilang di belakang sekolah kita." teriak Chickie pada yang lain. Mereka mengepakkan sayap semakin cepat menuju sekolah. Ketika Chickie dan kawan-kawan mendekati gerbang sekolah terdengar suara keras disusul dengan cipratan air.

“Ada yang jatuh ke dalam danau." kata Minky.

"Pasti benda yang sangat besar." tambah Robin.

"Ini pasti akan menjadi penemuan besar dalam hidupku." Edward terlihat sangat tegang sekaligus senang.

"Aku tidak sabar ingin melihat makhluk asing. Apa mereka mirip dengan kita? Ngomong-ngomong mereka ngerti bahasa kita tidak ya?" tanya Pirate bertubi-tubi.

"Bagaimana kalau mereka makhluk asing yang jahat dan menyeramkan." tebak Chickie takut.
Bunyi bip bip semakin keras terdengar ketika mereka hanya tinggal 1 km lagi dari danau. Mereka berlima semakin tidak sabar ingin melihat apa yang jatuh di dalam danau. Ketika sampai di danau tidak ada yang dapat berkata-kata. Mereka semua membelalak dengan paruh mengangga melihat pesawat raksasa yang setengah bagian badannya masuk ke dalam tanah danau yang sudah mengering. Asap hitam mengepul tipis dari bagian lain pesawat. Dengan takut-takut Chickie dan kawan-kawan terbang mendekati pesawat itu. Ketika mereka sibuk mengamati tiba-tiba keluar tiga orang burung berpenampilan aneh. Ketiga burung itu langsung berhenti bertengkar ketika melihat mereka berlima. Pirate berusaha memecah kesunyian dengan menyapa mereka terlebih dahulu, seramah mungkin. Tapi tiba-tiba salah satu dari mereka mengacungkan sayapnya, mengalirkan aliran listrik ke arah Pirate dan mengikatnya.
Chickie dan kawan-kawan berteriak memanggil Pirate yang sekarang ditarik mendekati ketiga burung itu. Robin menerjang ke depan, berusaha memutuskan aliran listrik dengan tubuhnya. Burung berwarna merah lainnya menarik pedang dari sarungnya dan menebas udara. Seketika itu juga tanah di bawah Robin meledak. Cepat, Chickie langsung menabrak tubuh Robin ke samping. Ledakan itu melukai sayap kanan Chickie. Minky dan Edward berdiri mematung di tempat. Tubuh mereka gemetaran dari kepala sampai ujung kaki.
Melihat Chickie yang terluka Pirate meronta-ronta marah. Sekuat tenaga ia berusaha melepaskan diri ingin menghajar ketiga makhluk asing itu. Tapi ikatan listrik di tubuhnya sama sekali tidak berkutik. Burung berwarna hitam yang berdiri di tengah mengulurkan sayapnya begitu Pirate sudah berada persis di depannya. Ekspresinya terlihat dingin dan tajam.
"Setts!!" Tiba-tiba sebuah tongkat melayang dari balik pepohonan, memutuskan aliran listrik. Dan Pirate jatuh berdebum keras di tanah sampai terguling-guling. Sebelum tubuhnya membentur dinding danau, sekelebat bayangan menarik bajunya, membawanya ke samping Chickie yang terluka.
"Witchie." kata burung hitam.

"Kita bertemu lagi, Cyborg."

Seekor burung betina berwarna kuning terang berdiri dihadapan Chickie dan kawan-kawan. Rambut ungu panjangnya dihiasi topi kerucut. Wajahnya tidak seperti burung-burung di bumi. Apakah ia juga salah satu makhluk asing? Chickie memandanginya.
"Kebetulan sekali." kata burung yang dipanggil Cyborg. "Aku datang ke bumi khusus untuk mencarimu. Serahkan batu kristal padaku.

"Tidak semudah itu."

Witchie melemparkan bom cahaya ke arah Cyborg dan kedua anak buahnya. Ketika cahaya menghilang, Witchie, Chickie dan kawan-kawan beserta tongkat Witchie sudah tidak ada.
Di sebuah gedung yang terbengkalai tampak Witchie sedang memarahi Chickie yang telah bertindak ceroboh mendekati benda asing. Seharusnya mereka di rumah pada jam-jam segini dan mengerjakan PR bukannya keluyuran menyelidiki pesawat asing. Edward yang tidak terima diperlakukan seperti burung kecil oleh burung yang baru dikenalnya, bertanya balik pada Witchie. Kenapa ia juga bisa berada disitu, bersembunyi diam-diam. Witchie tidak ingin membahasnya dan menyuruh mereka kembali ke rumah masing-masing. Tapi Pirate dan Edward tetap bersikeras tidak akan pergi sampai mereka tahu siapa Witchie dan hubungannya dengan ketiga makhluk asing itu. Sementara itu Robin lebih tertarik dengan kunci kristal yang diinginkan Cyborg.
Akhirnya Witchie menyerah melihat kekuatan tekad anak burung itu dan menceritakan sebuah rahasia besar bumi yang disimpannya rapat-rapat selama ini. Ceritanya dimulai dua ratus tahun yang lalu dimana makhluk bernama manusia hidup dan menguasai bumi. Dengan kepintaran manusia teknologi berkembang cepat dan semakin memudahkan hidup manusia. Tetapi di saat yang bersamaan manusia merusak bumi. Keadaan bumi sangat parah waktu itu. Tidak ada air bersih, banyak spesies hewan dan tumbuhan yang punah, penyakit-penyakit aneh dan mematikan semakin banyak bermunculan, serta iklim yang berubah-ubah secara drastis.
Seorang ilmuwan jenius bernama Evan yang sangat mencintai lingkungan, merasa geram dengan ulah manusia yang semakin egois dan matrealistis. Kemudian timbul ide gila di otaknya. Ia ingin menjadikan bumi seperti awal terbentuk, tanpa manusia, hanya ada tumbuhan dan binatang. Diam-diam tanpa sepengetahuan orang lain dia mulai menjalankan idenya. Ia merakit mesin yang dapat mengubah manusia menjadi hewan. Tapi di tengah penelitiannya, ia menemui kegagalan. Kemudian ia meminta dua jenius lainnya, Jennie dan Daniel untuk membantunya.
Pada Jennie dan Daniel, Evan menjelaskan ia ingin menciptakan sebuah alat yang dapat menciptakan hewan-hewan yang sudah punah. Tentunya hewan yang banyak berguna untuk manusia. Merasa tujuan Evan sangat mulia, Jennie dan Daniel bersedia membantunya. Ketika alat ciptaan mereka hampir selesai, Jennie mulai mencurigai ada yang salah dengan Evan dan penemuan mereka. Ketika rencana gila Evan terbongkar Jeannie dan Daniel berusaha menghentikan Evan menguji coba penemuan mereka. Terjadi perkelahian sengit diantara ketiganya dan tanpa sengaja merusak alat yang menyebabkan kebocoran dalam bentuk radiasi. Dalam seminggu 40 persen manusia di bumi berubah menjadi burung dan sisanya menghilang.
Agar tidak terkena radiasi, Evan melarikan diri ke dalam pesawat yang sengaja disiapkannya sejak lama di dalam laboratorium. Sementara Jeannie dan Daniel terperangkap di dalam laboratorium. Ketika sadar mereka sudah mendapati diri mereka berubah menjadi burung yang jelek.
"Akulah Jennie." Kata Witchie akhirnya.
***

Malam itu Chickie tidak dapat tidur. Begitupula dengan Minky, Pirate, Robin, dan Edward. Cerita asal-usul mereka terus terngiang-ngiang di kepala mereka. Belum lagi kemungkinan Cyborg akan meneruskan ambisinya, dan sekali lagi bumi dalam bahaya. Keesokan harinya-seperti yang sudah diduga Chickie dan kawan-kawan- Sekolah mereka ramai dengan para wartawan dan polisi.
"Penemuan Lubang Besar Di Danau Sekolah X." Begitulah headline di koran yang di baca Ayah Chickie pagi ini. Chickie dan kawan-kawan sepakat untuk mengadakan pertemuan di rumah Edward sepulang sekolah. Walaupun Witchie menyuruh mereka untuk tidak ikut campur tapi mereka berlima tidak dapat mengabaikannya begitu saja. Ketika mereka sedang berdiskusi dan berkumpul, saluran TV menayangkan kekacauan di pusat kota. Cyborg dan kedua anak buahnya tampak berada disana.
Chickie dan kawan-kawan segera berangkat ke pusat kota. Sesampainya di sana Witchie sudah muncul dan bertarung dengan kedua anak buah Cyborg. Witchie yang diserang terus menerus mulai kewalahan. Lalu tiba-tiba Cyborg ikut turun tangan. Di saat-saat kritis, Chickie dam kawan-kawan maju menolong. Berkat kerjasama mereka yang kompak, Witchie yang terluka berhasil mereka larikan. Namun Cyborg dan anak buahnya terus mengejar mereka.
Melihat keadaan yang terdesak, akhirnya Witchie memberikan masing-masing batu kristal pada Chickie dan kawan-kawan yang dapat merubah mereka menjadi Crazy Bird. Mereka akan memiliki kekuatan super sama seperti dirinya dan Cyborg. Dengan menjadi Crazy Bird mereka barulah dapat mengalahkan Cyborg dan anak buahnya. Setelah menggenggam batu itu kuat-kuat dan berkonsentrasi perlahan-lahan tubuh Chickie dkk berubah. Chickie yang pemalu berubah menjadi Super Sonic yang garang, Minky yang supel berubah menjadi Robo yang cool, Pirate yang ramah berubah menjadi Gatot yang galak, Edward yang cool berubah menjadi Piwie yang cerewet, dan Robin yang suka dengan warna-warna cerah berubah menjadi Snowy yang serba putih.

Terjadilah pertempuran yang sengit antara Crazy Bird dan Tim Cyborg. Pertempuran akhirnya dimenangkan oleh Crazy Bird sementara Tim Cyborg melarikan diri. Setelah pertempuran selesai Witchie meminta kembali batu-batu itu. Ternyata Kristal-kristal itu seperti pedang bermata dua. Jika terlalu lama dipegang dengan tangan terbuka atau berada dekat dengan batu itu dalam jangka waktu lama, pemakai batu tidak dapat kembali ke wujud semula. Batu ini memberi kekuatan dengan cara merubah seseorang menjadi sesuatu yang paling dibenci orang tersebut.
Sejak kejadian itu nama Crazy Bird mulai terkenal di Kota Menara Emas. Sementara itu Chickie dan kawan-kawan menjalani hari-hari damai dan membosankan seperti biasanya. Tapi diam-diam mereka terus memantau berita di TV dan koran, siapa tahu Cyborg mulai beraksi lagi. Dan Witchie, seperti biasa ia menghilang tanpa jejak setelah membuat mereka menjadi super hero sehari. Chickie, Minky, Pirate, Edward dan Robin berharap mereka dapat bertemu lagi dengan witchie itu dan mereka tahu itu tidak akan lama lagi.

No comments:

Post a Comment